Lihat keluar! Air sedang turun..
Hujan mempersilahkan siapapun untuk menangis
Hujan memaksa untuk mengingat semua memori yang hampir terlupakan
Hujan menghapus semua jejak kaki yang telah menapak
Hujan mempertemukan orang yang pantas untuk dipertemukan
Hujan mengetahui apa yang harus didapat dan apa yang harus dilepaskan
tapi hujan, tak pernah sedikitpun mampu untuk menghapus semua bayangan tentang dirinya di kepalaku!
Welcome to my BLOG :) have fun guys..
Kamis, 20 Desember 2012
Minggu, 18 November 2012
Sedikit Penghilang Galau :p
Oke, gue baru aja iseng-iseng buka youtube buat ngilangin kegalauan gue, gara-gara *baca aja di postan sebelumnya* ya begitulah..
Hmm, sepertinya gue mulai nemuin cara mengatasinya :D gue nonton StandUp Comedy nya si Raditya Dika daan gueeehh, mulai ngakak, gak percaya? tuh liat aja..
Senin, 29 Oktober 2012
Antara Unik dan Jorok
Lo
ilfeel gak sih kalo ngeliat cewek
yang jorok?
Misalnya
ngupil sembarangan dengan nikmatnya di depan lo gitu? Terus mepernya di bangku,
Lengket-lengket banyak ingusnya? Terus contoh lain kentut yang suaranya merdu
banget? Kayak "preeeeettt"
Oh
satu lagi atau enggak nemenin si cewek boker di wc guru?
Pertama
gua liat sih emang agak ilfeel, tapi
lama kelamaan udah biasa liatnya, ya mau gimana lagi? Pasrah aja gua sih di
kentutin sama dia -_-
Apa
lagi liat dia ngupil sembarangan kayak gitu, mungkin itu udah jadi ritual
sakral dia kali ya setiap harinya :D
![]() |
see! dia ngupil -___- |
Dan
yang paling gua kaget, terakhir pas hari selasa beberapa minggu lalu. pas gua
sama temen temen gua mau ke wc. tau tau si cewek ini bilang
o
: "eh tungguin gua..." lari kayak manggil tukang ojek
Yaudah
akhirnya gua sama temen temen gua ini jalannya jadi melambat, kayak kura kura
#lebay gara gara nungguin si cewek ini sampe ke kita.
Pas
sampe di wc, gua kayak biasa ngaca ngaca ngeliat kecantikan gua :p sampe sampe
kacanya ikut pecahhh, bwahahaha udah selesai ngaca, si cewek ini bilang lagi
o : "aduuh, perut gue mhhuuleesshh"
gua masih ceming, terus si cewek lagi lagi ngomong "eh bentar ya gue mau
e'ek"
gua
: "beneran lo mau boker?" mata gua melotot
o : "iya beneran, dari pada gue tahan
jadi penyakit"
gua
: "....."
Dan
temen gua yang lain cuma bisa cengo ngeliat si cewek kayak gitu, gua denger
temen gua yang lain sempet teriak dan bilang "AAAAAAaaaa, dia udah buka
boxernyaaaa!!"
Gak
lama gua juga denger si cewek memulai aksinya, NGEDEN!
Kayak
gini "emmmmpphhhhhh.... mmmmppppppphhhh..... aaaaahhhhhh"
Gilanya
gua sama temen temen gua gak boleh keluar wc sebelum dia selesai mengeluarkan
e'eknya, dengan alasan "gue takut sendirian" dan lo tau bloggies? Si cewek
itu bokernya di wc guru! Bayangin dia milih boker di tempat yang lebih wangi
dan bersih ketimbang harus di wc murid yang... ya lo tau sendiri lah wc
murid
kayak gimana wujudnya -___-
Tapi
gua bahagia :D ngucap Alhamdulillah karena pas si cewek boker gua nggak nyium
bau yang aneh, bau aneh t*kai gitu.
Pasti
lo semua pada mikir ya, gimana cara gua sama temen temen gua nemenin si cewek
jorok ini lagi boker? Gak mungkin lah gua terang terangan liat e’eknya si cewek
ini lagi jatoh ke closet ih nggak
banget deh -______- bisa menggila gua.
Ya
jadi gini, gua sama temen temen gua menghadap ke arah pintu kamar mandi,
otomatis gua gabakal liat e’eknya si cewek itu, gua juga gabakal menggila :D simple
kan? Bisa lo lakuin kok di wc sekolah lo :D
Oke,
gua temenan sama dia nggak ngerasa keganggu kok, ya mungkin yang udah gua
bilang itu, karena gua udah “biasa” jadi asik asik aja.
Menurut
gua dia itu unik, dimana sebagian besar cewek jaim dan gengsi sama hal hal
kayak gitu (ngupil, kentut, dsb) termasuk gua, gua juga jaim + gengsi kalau
masalah begituan.
Sedangkan
dia beda, ngupil ya ngupil aja di depan umum, kentut ya kentut aja sesuka
hatinya. Dia unik, eh kalo unik yang kayak gini namanya jorok kan ya?
Tapi
gua jadi mikir, mungkin pas kita udah lulus, lagi reunian, udah bawa anak
masing masing. Kalau si cewek itu lupa sama gua, gua bisa ingetin dia dengan
“eh gua kan yang
waktu itu nemenin lo boker”
Senin, 02 Juli 2012
Akhir Bercerita (cerpen)
C’mon read guys :)
AKHIR BERCERITA
Setiap orang nggak pernah minta di lahirkan hanya untuk merasakan ‘sakit’ pasti semuanya minta untuk bahagia, begitu juga sama Anggie. Hidupnya nggak klasik kayak di cerita-cerita film drama, biasa saja. Tapi semenjak kehadiran Rafa, semuanya berubah. Rafa layaknya seperti pangeran untuk Anggie.
Masih sangat jelas diingatan Anggie ketika tanggal 04 April tahun kemarin, Rafa menyatakan cinta padanya. Bahkan tak tahu ingin berkata apa untuk mengungkapkan rasa senangnya, Anggie sangat bahagia.
Semuanya berjalan mengikuti waktu, kami (RYZA) masih ingat ketika Rafa menjemput Anggie pulang sekolah, itu pertama kalinya kami melihat Rafa secara langsung.
“yaudah, gue duluan ya” kata Anggie sambil pamit pada kami, dia langsung menghampiri Rafa yang sudah menunggunya
“cieee.. hati-hati ya, dadaaaah” kami coba menggoda Anggie, lalu Anggie melambaikan tangannya yang berarti dia ingin pergi, tentu saja bersama Rafa. Kami senang melihat wajah Anggie, saat itu ia bahagia sekali.
Bulan berikutnya mereka masih sama, baik-baik saja. Namun beberapa bulan kemudian hubungan mereka merenggang, karena kami melihat sedikit keganjalan di facebook Rafa. Hari demi hari kami menyelidiki tentang keganjalan itu, dan tepat dugaan kami. Rafa selingkuh. Awalnya Anggie tak percaya, namun semua itu di benarkan oleh Rafa.
“maafin aku Nggie” itu kata Rafa, seketika Anggie langsung menampar pipi Rafa. Seolah-olah dia ingin mengatakan “hati gue JAUH LEBIH SAKIT dari pada tamparan yang gue kasih!”
Anggie menangis malam itu, untuk pria yang belum tentu menangisinya ketika dia melakukan hal yang sama. Apa pria itu akan tetap bertahan ketika Anggie menyakitinya?
Anggie mencoba berhenti menangis, namun tak bisa. Kalau perlu ia ingin berteriak sekencang-kencangnya. Sempat terlintas di kepalanya apakah begitu membosankannya dia di mata Rafa? Anggie bukan seorang yang sempurna, bahkan untuk dirinya sendiri. Tapi apa Rafa tak mengerti kalau cinta yang dimiliki Anggie jauh lebih SEMPURNA? Apa Rafa tak merasakan itu semua hingga ada perempuan lain? Entahlah..
Ia berharap kalau ini hanya mimpi buruk dan esok ia akan terbangun dari mimpinya, tapi ini memang benar-benar kenyataan. Remuklah hati Anggie. Anggie memaafkan semua kesalahan Rafa, ia tetap mencintai Rafa walaupun kini semua sudah berbeda. Mereka putus, Anggie memilih untuk mengalah untuk perempuan itu, Ria.
***
Sepeninggal kehilangan Rafa, Anggie memang sering keluar-masuk Rumah Sakit. Kondisi badannya sering drop, sering juga tiba-tiba pingsan. Kami ingat betul kalau Anggie dulu tak pernah seperti itu, pingsan pun tak pernah. Kami sering bertanya satu sama lain, apa begitu berharganya kah Rafa untuk Anggie?
Beberapa bulan kemudian Anggie mengetahui kalau Rafa dan Ria putus. Ia tak munafik, saat itu Anggie senang. Pangerannya sudah tak di ambil lagi oleh perempuan itu. Namun masih terlihat jelas dari status-status facebook Rafa kalau ia masih menginginkan Ria.
“akhirnya dia ngerasain juga kan apa yang selama ini gue rasain, rasanya tuh nyesek” kata Anggie di sms, nadanya seperti kesal
Kami mengerti apa yang di rasakan Anggie, perempuan lebih mengandalkan perasaan sedangkan laki-laki lebih banyak dengan emosi. Kadang kami juga nggak ngerasa adil, si cowok minta dingertiin tapi apa mereka ngerti kalau mereka belum sepenuhnya ngertiin kita juga -_-
Sering terlintas di fikiran Anggie untuk mengakhiri hidupnya “buat apa gue hidup tanpa ada yang ngertiin? Buat apa hidup kalau gue Cuma bisa nyusahin?” sudah terlalu banyak air mata yang ia keluarkan. Hanya untuk Rafa.
Waktu terus berjalan, Anggie sudah mencoba membuka hati untuk laki-laki lain kami fikir dia sudah membuka hati seutuhnya untuk laki-laki itu namun salah, mereka putus dan Anggie masih terus merindukan sosok Rafa. Sampai pada akhirnya Anggie mengetahui kalau Rafa dan Ria kembali menjalin hubungan, iya mereka balikan.
Anggie kembali menangis, ia berfikir mengapa saat itu Rafa lebih memilih pergi dari hidupnya daripada harus bertahan di sampingnya? Mengapa semuanya begitu terlihat tak adil? Setelah Anggie menggoreskan luka di tangannya dengan penuh darah, mengukir nama Rafa. Hanya sakit. Seandainya Rafa tahu isi hati Anggie kami yakin semuanya nggak akan seperti ini.
“andai aja masa-masa itu bisa terulang lagi, gue pasti akan jauh lebih BAHAGIA ketimbang kayak gini” Anggie coba meluapkan isi hatinya pada Yuri, sahabatnya
“di bulan April Nggie tepatnya, gue juga mau ngulang itu semua” Yuri yang memang juga merasakan apa yang di rasa oleh sahabatnya itu
***
Pagi itu Anggie berangkat sekolah seperti biasa, melalui jalan depan rumah Rafa. Ia selalu berharap kalau bertemu dengan Rafa di sana, walau hanya melihat wajah Rafa dari jauh itu sudah membuat Anggie senang. Ketika ia melalui jalan itu terlihat jelas Rafa ada di sampingnya, mengendarai motor yang pernah membawa pulang Anggie. Anggie yang saat itu juga ada di atas motor terlihat kaget sekaligus senang. Jantungnya tak henti memacu untuk lebih cepat berdegup, Rafa yang selama satu tahun ini tak terlihat lagi tiba-tiba ada di sampingnya.
Rafa tiba-tiba melempar senyum pada Anggie, dia senang bukan main. Dibalasnya senyum itu. Senyum yang selama ini tak pernah terlihat lagi olehnya.
Sepulang sekolah Anggie menceritakan itu semua di buku catatannya, bukan buku diary, buku itu isinya semacam kumpulan puisi yang dia buat sendiri atau kumpulan lirik lagu. Semua yang dia alami selalu ia ungkapan disana, tentu saja semuanya bercerita tentang Muhammad Rafa. Sebentar lagi Rafa berulang tahun, Anggie ingin menghadiahkan Rafa “barang kecil-kecilan juga nggak apa-apa” fikirnya “yang penting niat gue tulus dari hati” tambahnya lagi.
“menurut lo barang apa ya yang cocok gue kasih ke Rafa pas nanti dia ulang tahun?” Anggie bertanya pada Devita, temannya
“yang dia suka, yang bisa di pakai sama dia Nggie” Devita menjawab dengan antusias
“tapi gue bingung apaan” keluh Anggie
“sebentar deh, emang pas lo ulang tahun kemarin dia ngasih kado ke lo?” Devita sedikit bingung. Lalu Anggie menggelengkan kepalanya, mukanya muram.
“kalau gue jadi lo, gue sih ogah ngado ke cowok macem si Rafa” Devita menyindir
“emang sih gue tau semuanya begitu terlihat nggak adil buat gue, tapi jauh di lubuk hati gue, gue akan selalu mencintai Rafa, walau mungkin Rafa selaluu…” kata-katanya terhenti
“selalu buat lo nangis dan kecewa, itu kan?” Devita mencoba memeluk Anggie, seketika Anggie menangis
“gue Cuma mau Rafa tau kalau gue masih sayang sama dia” Anggie masih sesenggukan mengatakannya
Kira-kira satu minggu lebih Anggie berusaha menyisihkan uang jajannya untuk membelikan kado Rafa. Anggie melakukannya dengan senang hati, dia nggak peduli apa yang orang-orang omongin.
***
Hari itu tepat tanggal 30 November dimana Rafa berulang tahun. Anggie sudah bersiap membawa kado ke rumah Rafa, Anggie gugup kalau Rafa tak menerima hadiah darinya. Selama di motor Anggie mengiringi perjalannya dengan do’a. Kado itu masih tersimpan rapi di dalam bagasi motor Anggie. Rafa tak tahu kalau Anggie ingin datang untuknya, karena Anggie ingin memberi kejutan.
Saat itu semuanya begitu asing untuk Anggie, ia merasa tak karuan selama di perjalanan. Sewaktu di tikungan motor Anggie menyalip dari kiri sebuah mobil truck, dan akhirnya darah mulai berceceran di mana-mana, kepala Anggie mengeluarkan darah yang cukup banyak.
“itu tadi ada apa di depan jalan?” Rafa bertanya pada tetangganya
“tadi ada cewek ketabrak truck, kasihan bawa kado lagi” jawab seorang tetangga itu
Rafa mencoba melihat ke tempat kejadian, namun orang tersebut sudah di bawa ke Rumah Sakit. RYZA, sahabat Anggie yang saat itu melihat Rafa langsung mengajaknya ke Rumah Sakit tersebut. Rafa kebingungan dan sesampainya di sana, ia mencoba untuk menerima kenyataan bahwa orang yang terbaring kaku, lemas tak berdaya, orang yang terpasang infus di tangannya, dan orang yang memakai alat bantu pernafasan itu adalah sosok yang ia kenal. Dia adalah Anggie.
Rafa hanya terdiam, melihat sosok Anggie yang begitu parah. Ia ingin menangis tapi tak bisa. Terdengar lirih Anggie mengatakan sesuatu untuk Rafa.
“maaf ya kalau gue udah datang ke kehiupan lo secara tiba-tiba…” Anggie mencoba bernafas sejenak
“udah Nggie jangan di paksa” ucap Rafa sambil memegang tangan Anggie, Rafa menangis
“kkarena gue nggak se..laluu bbis..sa ada di samm..piing llo” Anggie melanjutkan perkataanya dengan sangat terbata-bata, lalu Anggie menyodorkan kado tadi untuk Rafa. Seketika Rafa langsung memeluk Anggie.
Dalam pelukan Rafa, Anggie terasa melemas. Rafa kaget ketika mendapati Anggie sudah menutup matanya. Mata indah yang selama ini di lihat Rafa. Sepertinya Anggie sudah tertidur pulas, tidur yang tak dapat membuatnya bangun, tidur yang panjang. Anggie pergi dalam ketenangan dan hari itu juga Anggie pergi untuk selama-lamanya.
Suara tangisan dimana-mana, sahabat, keluarga, dan Rafa mengiringi kepergian Anggie dengan tangisan.
“ini, ambil.. baca.. buat lo semua” Yuri menyodorkan buku catatan Anggie untuk Rafa
*isi buku catatannya*
for you Muhammad Rafa..
- aku nggak tau sampai kapan aku akan bernafas. Namun yang aku tau, aku akan selalu mencintaimu hingga akhir waktunya..
-aku janji aku akan berhenti mencintai kamu, iya itu saat dimana aku sudah menutup mataku untuk selamanya..
-jika suatu saat nanti kamu sendiri dan tidak ada yang menemanimu, aku akan selalu ada di sana :)
-jika suatu saat nanti aku berhenti bernafas, percaya lah kalau aku nggak pernah bohong ketika aku bilang “aku sayang kamu”
-bila suatu saat nanti aku menutup mata, apakah kamu akan menangis untukku?
“ketika akhir bercerita, ketika ketulusan cinta terungkap”
yovincanabilla
Sabtu, 30 Juni 2012
Ketika Aku Pergi (cerpen)
KETIKA AKU PERGI
Sudah lama rasanya Yuri tak tahu lagi kabar dari cowok itu, yah sebut saja namanya Adri. Sulit bagi Yuri untuk lepas dari bayang-bayang sosok Adri.
“inget, dia itu Cuma mantan lo!” namun ia pun sering berkata seperti itu sendiri. Tapi lagi-lagi fikirannya selalu kembali ke masa itu. Dimana semuanya baik-baik saja, gak ada rasa sakit yang Yuri rasain. Satu tahun lebih mereka tak bertemu, selama itu pun Yuri merindukan sosok Adri.
“udah lah lupain si Adri, cari yang baru lagi..” kata Ryza, sahabat Yuri.
“percuma tau gak!” Yuri kesal
“percuma gimana? Belum lo coba kan? Move on Ri, move on!”
“ya percuma, kalau gue pacaran sama orang lain tapi hati dan fikiran gue masih sama Adri, Adri, Adri, dan Adri..” Yuri tambah kesal “berarti kalau gue pacaran sama orang itu, gue Cuma mainin dia doang dong? Kasian, mending gak usah.. gue juga lebih enak sendiri” tambahnya lagi.
“lebih enak? Gue tuh kasihan sama lo nya Ri, lo Cuma bisa liat si Adri dari sini, dari kejauhan doang, yah lebih tepatnya Cuma lewat facebook” Ryza merangkul sahabatnya itu.
Yuri terdiam, benar apa yang di katakan Ryza. Yuri tahu apa yang sedang di alami oleh Adri hanya dari facebook, itu pun tak menjamin semuanya, hanya sebatas tahu.
“dari pertama kali gue sama Adri jadian, gue udah janji kalau dia bakal jadi cinta terakhir gue” akhirnya Yuri membuka mulut, matanya terlihat berkaca-kaca seperti ingin menangis.
“walau semua keadaannya udah kayak gini?” Ryza bertanya sinis “apa dia pernah Ri, sms lo lagi?” tambahnya, Yuri menggelengkan kepalanya matanya tambah berkaca-kaca.
“tapi dia pernah sms gue tanggal 27 kemarin Za” Yuri coba mengingat
“terus sekarang? Apa dia ngabarin lo lagi? Apa dia pernah mikirin lo Ri, kayak lo yang tiap saat selalu mikirin dia?” Ryza bertanya lagi, Yuri menggeleng lagi, kini matanya berair, ia menangis di pelukan Ryza. “udah yah Ri, jangan nangis lagi gue Cuma mau nguatin lo” akhirnya Yuri menghapus air mata yang telah membasahi kedua pipinya.
***
Pagi itu Yuri terbangun, masih pukul 02.00 dini hari. Semenjak pisah dari Adri, Yuri setiap hari memang selalu terbangun dari tidurnya lewat dari jam 12, setiap ia terbangun pun ia berharap kalau ada sms masuk dari Adri.
“mana ya?” Yuri merogoh-rogoh bawah bantalnya, mencari handphone
“kok nggak ada sih?” Yuri akhirnya bangun dari tempat tidur dan menyalakan lampu kamarnya
“ahh ini dia!” dia mendapatkan handphone nya ada di lantai, kejadian seperti itu sudah sering terjadi. Ia kembali mematikan lampu kamarnya, lalu memulai kebiasaan yang ia lakukan di dini hari tersebut.
“nggak ada sms, selalu, oh iya harusnya gue tau kalo Adri udah lupain gue, arrgghhh shit..” lagi-lagi Yuri tak mendapatkan sms dari Adri, ia rindu Adri. Lalu ia melakukan kebiasaan keduanya, Online facebook, iya dia hanya mengecek facebook Adri kalau-kalau ada berita terbaru.
“adriii…” rintih Yuri, ia tiba-tiba menangis setelah mendapatkan apa yang ia lihat di facebook Adri.
Pagi harinya Yuri demam cukup tinggi hingga ia di haruskan di rawat di rumah sakit. Ryza saat itu kaget dan langsung menjenguk sahabatnya.
“tante, kenapa Yuri bisa kayak gini?” Ryza langsung memasang wajah cemas ke Ely, mamanya Yuri.
“tante juga gak tau, kata dokter Yuri kena demam berdarah” Ely juga tak kalah cemas melihat anaknya tergolek lemas di dalam kamar rawat inap. Mereka hanya bisa melihat Yuri dari kaca pintu. Ryza melihat Yuri yang merintih seperti menahan sakit ketika sedang di ambil darahnya oleh perawat dia tak tega melihat sahabatnya seperti itu.
“tante, Yuri kesakitan ya?” Ryza bertanya pada Ely, dia seperti merasakan rasa sakit yang di rasakan oleh Yuri
“sepertinya begitu, do’ain saja biar Yuri cepat sembuh ya Ryza” lalu Ryza menganggukan kepalanya
***
Sudah sekitar 4 hari Yuri di rawat di rumah sakit. Yuri selalu menanyakan kabar Adri pada Ryza.
“sekarang yang penting lo sembuh dulu, jangan mikir yang macem-macem deh” kata Ryza yang saat itu duduk di samping tempat tidur Yuri
“apa dia tahu kalau gue di rawat Za?” suara Yuri melemah, seperti setengah berbisik. Lalu Ryza menggelengkan kepalanya, ada rasa bersalah
“yaudah nanti gue kasih tahu Adri” Ryza coba menghibur Yuri
“jangan Za, pokoknya jangan, gue takut ganggu dia sama……” suara Yuri masih melemah “sama Lyn” Yuri meneruskan perkataannya.
“apa? Cowok sialan, udah punya cewek baru lagi dia Ri?” omel Ryza, Yuri megangguk, matanya panas, lalu seketika dia menjatuhkan air matanya. Entah untuk yang keberapa kalinya.
Keesokan harinya Ryza kembali ke rumah sakit, keadaan Yuri sudah sedikit membaik. Tapi Ryza tahu, Cuma Adri satu-satunya penyemangat Yuri.
“itu kan…” Ryza langsung bangun dari kursi tunggu “Adriii..!!!” Ryza lari mengejar Adri yang hampir keluar dari rumah sakit.
“eh elo Za” Adri masih tampak bingung “lo ngapain disini?” kata Adri lagi
“lo bisa ikut gue gak sebentar?” pinta Ryza “ayok cepetan!” tanpa dapat persetujuan dari Adri, Ryza langsung menarik tangan Adri untuk ikut dengannya
“eh, aduuh gue mau di bawa kemana?” Adri tambah bingung
“itu..” Ryza menunjuk Yuri dengan mulutnya, Adri terlihat shock, begitu juga dengan Yuri.
“gue tahu Ri, Cuma Adri yang bisa nyembuhin lo, Cuma Adri penyemangat hidup lo kan? Maaf gue nggak kasih tahu kalian berdua, gue Cuma mau liat lo kayak Yuri yang dulu” Ryza menahan air mata harunya “oke gue tinggal lo berdua dulu” lalu Ryza pun keluar.
Kini hanya ada Yuri dan Adri, iya hanya berdua. Mereka berdua masih membisu, terlihat jelas mereka masih terlihat shock. Hingga akhirnya mereka mendengar banyak tangisan dari ujung lorong rumah sakit tersebut. Tergotong sebuah tandu yang menuju ambulance untuk membawa keluar jenazah. Tangisan semakin kuat. Mereka berdua tambah terdiam.
“aku nggak tahu apa perasaan kamu, aku juga nggak tahu apa isi hati kamu, tapi kalau nanti aku meninggal aku mau kamu seperti orang-orang tadi, MENANGIS ketika kamu kehilangan aku” kata Yuri menatap lurus ke luar jendela kamar inap tersebut
“Yurii..” Adri mendekap Yuri
“aku nggak mau kamu datang dan pergi terus Dri, aku capek..” Yuri menangis dalam dekapan Adri
“maafin aku Ri, apa yang aku lakuin emang salah, maafin aku, aku sayang kamu” Adri membelai rambut Yuri, Yuri semakin menangis, Adri menghapus air mata Yuri, mereka berpelukan.
“kalau kita memang jodoh, datang lagi ke rumah sakit ini satu tahun lagi tepatnya jam 02.00 dini hari, itu tepat saat aku selalu menunggu kamu” kata Yuri
“tapi kenapa satu tahun lagi? Apa itu nggak terlalu lama?” Adri melepaskan pelukannya, tapi Yuri hanya tersenyum.
***
1 tahun kemudian..
“mau kemana kamu? Ini udah malem” Ely khawatir dengan Yuri
“ada yang mau jemput aku mah, lagian aku sama Ryza” sangkal Yuri, padahal ia hanya pergi sendirian
“tapi Ri..”
“udah yah, mama tenang aja, aku pasti aman kok abis ini aku juga pulang, pulang mama, aku pasti ‘pulang’, assalamualikum” Yuri langsung mencium tangan mamanya, lama sekali “daaaahh mama” Yuri tak seperti biasanya seperti itu.
Pagi itu Yuri menepati janjinya pada Adri bahwa dia akan datang ke Rumah Sakit itu lagi setelah satu tahun kemudian. Yuri benar-benar yakin bahwa Adri lah cinta terakhir baginya. Setelah Yuri sampai di depan Rumah Sakit, Adri belum datang. Selama menunggu, Yuri menyiapkan surat untuk Adri. Sekitar 15 menit kemudian Adri datang, tapi masih di seberang jalan, surat itu masih ia pegang di tangan kanannya.
“Adrriiiiii…” teriak Yuri sambil melambaikan surat di tangannya, dia terlihat sangat bahagia, lalu dia menyebrang jalan menuju Adri
“AAWWWAAASSSS YUUURRRIIIIIIII..” teriakan Adri tak terdengar oleh Yuri, dan..
“BBBBRRUUUUKKK!!!” suara rem, klakson, tak henti-hentinya bersahutan, ketika itu juga tubuh Yuri terbanting, darah di mana-mana.
“Adri.. aku sa.. yang kka.. muu” Yuri mengatakan itu di pangkuan Adri dengan sangat terbata-bata, tersengal-sengal, ia hanya ingin Adri tahu itulah kata-kata terakhir utnuknya. Lalu Yuri seketika tertidur, tidur panjang. Adri berteriak sekencang-kencangnya, menangis, Yuri telah meninggal. Surat itu telah berlumuran darah..
Untuk Adri, cinta terakhirku..
Aku tak tahu mengapa aku ingin menulis ini, rasanya aku ingin di ‘jemput’ kalau memang benar nanti aku di ‘jemput’ aku percaya kalau kamu memang menangis ketika kehilanganku..
Waktu aku tak bersamamu dulu, aku selalu menunggu smsmu tepat jam 02.00 dini hari, tapi yang aku dapatkan selalu mengecewakanku, kau tak kunjung memberi kabar.. dan sekarang kalau kau masih pacarku, ini hari jadi kita yang ke 3 tahun..
Aku tak pernah bosan selama 2 tahun ini menunggumu lagi, aku memang cemburu ketika ada perempuan lain yang menjadi penggantiku.. aku sakit melihat semuanya, aku sakit ketika yang kau sayang bukan aku lagi..
Tapi dari awal dulu kita pacaran, aku janji bahwa kau memang cinta terakhirku, aku yakin itu, sampai sekarang saatnya tiba. Iya benar aku memang tak tahu apa perasaanmu kepadaku lagi, apa isi hatimu padaku. Tapi aku sudah bilang kalau aku mencintaimu, aku nggak berharap kamu masih merasakan hal yang sama, aku Cuma ingin, kau menjadi orang yang paling sedih ketika aku meninggalkanmu, untuk selamanya..
Yuri..
*Setelah kejadian itu..
“jangan pernah sia-siain orang yang bener-bener sayang sama kita sebelum akhirnya dia bener-bener pergi untuk selamanya, takdir nggak ada yang tau, pahami, ngertiin, dan kalo bisa sedikit ikut ngerasain apa yang dia rasain, sebelum semuanya TERLAMBAT, sebelum MENYESAL kayak gue.. J” #Adri Quotes
yovincanabilla
Kamis, 21 Juni 2012
Lirik Lagu Terakhir (gabby)
penulis : Agnes Davonar
Kisah ini terinspirasi oleh kisah ega yang menulis diakhir dari kisah hidupnya.
————————————————————————-
Hujan masih terlihat menghujani rumah tempat Angel terdiam dikamarnya. Ia memandang jendela kamar tempatnya terdiam melamun berharap pelangi muncul setelah hujan lebar itu menghiasi rumahnya dari balik kaca. Kemudian dari arah jendelanya terlihat seorang pria turun dari motornya dengan keadaan basah kuyub, Angel melihat pria itu seperti berteduh di depan rumahnya dengan kedinginan. Ia masih memperhatikan pria itu dengan sebuah tas gital yang ia lindungin lebih berharga dari tubuhnya dan akhirnya hatinya ibah dan segera keluar dari rumahnya.
Dengan sebuah payung ia mendekati pria itu. Kemudian membuka pintu gerbangnya.
“Masuk yuk, daripada kehujanan..” tawar angel dan pria itu menatapnya dengan tersenyum
“Yakin gapapa.. !” ujar pria itu sopan
“Serius.. dirumah ini gua tinggal sendiri. Ayo!!”
Pria itu pun memarkirkan motornya di halaman rumah Angel yang sederhana. Kemudian angel mengajaknya duduk diruangan teras rumahnya. Mengambilkan sebuah handuk kering untuk mengeringkan sisa sisa hujan. Namun pria itu lebih memilih membersihkan gitalnya kebanding dirinya. Angel hanya tersenyum kecil memperhatikan tingkah pria berkulit putih dan bermata sipit tersebut.
“Kok gitalnya dulu yang di keringin. Bukannya kamu sih?”
“Iya gapapa. Ini nyawa pertama aku. Jadi penting juga!”
“Wow.. emang gital itu buat apa”
“Gua Anton. Gua seorang gitaris band amatiran namanya Superband.”
“Wah.. gitu ya. Pantesan. Denger denger. Seorang pemusik selalu menganggap alat musik sebagai nyawanya. Aku pikir tadinya Cuma rumor, dan ternyata benar ya!”
“Hehehe. Gitulah.. emang kamu bisa main alat musik juga?”
“hm..” Angel terdiam menatap gital klasik yang dimiliki pria tersebut.
“Sedikit bisa main piano, dulu sempat les tapi sekarang uda bodoh kali ya. tapi gital ga bisa deh.. pengen belajar sih, tapi ga ada waktu , sibuk kuliah hahaha!”
“Oh gitu ya.. emangnya kamu kuliah dimana?”
“STIKOM.. deket sini. Bukan asli dari
kota
ini. Rumahnya ini kontrak. Makanya jangan heran kalau aku sendirian !”
“Hahaha.. gitu ya..!”
Angel kemudian menawarkan secangkir kopi hangat kepada pria itu. Anton begitu tersanjung dengan kabaikan gadis yang baru ia kenal tersebut. Kemudian mereka terlibat pembicaraan yang sulit dipercaya. Dekat dalam pandangan dan perkenalan pertama. Hujan mulai redah. Anton harus segera kembali ke kafe tempat ia bekerja dan ia pun meminta pamit kepada Angel. Angel senang berkenalan dengan pria tersebut.
“Thks, uda kasih tempat buat aku beteduh, jasa kamu pasti aku balas kelak hehe!”
“Idih. Pemusik emang romantis kata katanya. Hm.. gimana kalau kamu ajarin aku main gital aja..!”
“Benar.. wah dengan senang hati aku mau ajarin gadis secantik kamu. Tunggu ya kapan aku sempat pasti aku datang ke tempat kamu.”
“Janji ya..!”
“Janji pasti..!!”
Dan perkenalan itu menjadi awal kedekatan mereka. Setelah itu Anton benar benar menepati janjinya untuk mengajarkan Angel bermain gital dari nol hingga mulai menarik petikan nada dari gital klasik yang dipinjamkan oleh Anton. Angel mulai menyukai musik sejak saat itu. Ia selalu menantikan guru les gital barunya tersebut disetiap kesempatan waktu yang ada. Anton juga pria yang sangat baik dan memberikan kesan yang sempurna dalam waktunya tersebut.
Anton juga melihat sebuah potensi besar dalam lengkingan suara yang dimiliki Angel, kebetulan di dalam bandnya salah satu personel singer memutuskan mundur untuk mencari peluang kerja yang lebih baik daripada menjadi seorang anggota band. Angel sempat ragu untuk menjadi singer dalam kelompok band tersebut. Namun akhirnya dorongan dan semangat yang diberikan oleh Anton membuat ia berani untuk menyatakan dirinya bersedia.
Ternyata, pilihan Anton kepada Angel tidaklah salah. Band mereka mulai banyak menarik minat kafe kafe untuk memberikan porsi konser kepada mereka. Angel mulai giat menjadi singer dan sempat membuat kuliahnya terbelangkalai.
Ada
hal lain yang ia sembunyikan dalam kebersamaan bandnya. Ia mulai menyadari dirinya jatuh cinta pada Anton. Namun Anton selalu menegaskan kepada seluruh tim untuk menggapai cita cita mereka terlebih dahulu menjadi band sukses ketimpang mengurusi urusan pribadi mereka termasuk cinta.
Kebesaran nama band mereka belum cukup untuk membuat band tersebut masuk dalam dapur rekaman, beberapa kali ditolak oleh pengusaha rekaman. Membuat Anton putus asa. Disaat itulah Angel yang selalu hadir memberikan dorongan, cinta antara mereka tak lagi dapat disembuyikan. Sejak saat itu mereka menjadi sepasang kekasih yang selalu bersama. Dan waktu pun berjalan, seiring mimpi mereka menjadi band sukses juga diikuti oleh kisah cinta mereka yang begitu indah.
Mereka kemudian mengubah nama group tersebut menjadi CARAME. Dengan tambahan dua orang nama yang awalnya hanya bertiga. Kini mereka berjumlah
lima
orang termasuk Angel, Anton. Nando, Agnes dan Hendra. Dua orang anggota baru itu adalah dua bersaudara Agnes dan Hendra yang mempunyai kemampuan piano ( Agnes) dan Biola (Hendra).lengkaplah personal mereka untuk menggapai secara ulang cita cita mereka.
Mereka berkomitmen untuk menjadi bintang besar,. Dan kesempatan itu terbuka ketika sebuah audisi Band dilakukan dikota mereka. Nando dan Anton adalah sahabat dekat yang selalu bersama sejak kecil. Namun Nando memiliki sebuah kebiasaan yang buruk sehingga memiliki beberapa musuh yang selalu datang untuk mengajaknya berkelahi. Sifatnya yang temperamental selalu membuat masalah dan itu terjadi ketika ia secara tak sengaja berdebat dengan salah satuh anggota band lain yang terlihat iri dengan kesuksesan band Carame. Perdebatan itu menjadi masalah besar pribadi yang tersimpan.
Angel mulai mahir menciptakan lagu dengan gital. Ia juga mulai sering bolos kuliah untuk kepentingan bandnya. Namun ia rela melakukan semau itu demi cita cita dan mimpinya bersama sang kekasih, Anton. Hubungan mereka begitu dekat dan sulit untuk dipisahkan selamanya. Teringat ketika disuatu hari paling indah dalam kenangan hidup mereka. Disaat bersama dalam keadaan romantis.
“Ton, kira kira kalau kita sukses kelak. Kamu punya cita cita apa lagi!” Tanya Angel
“Hehehe. Kamu yakin mau tau..!”
“Iya , apa sih?”
“Aku mau menikah sama kamu, mau jadi suami dari gadis yang aku paling cintai sedunia. Dan itu adalah kamu,, !!”tegas Anton
“Terima kasih ya. Aku juga berharap begitu. Tidak ada pria lain di hidup aku selain kamu. Hanya kamu yang telah membuat hidup aku begitu indah. Kalau pun suatu saat ada yang lain dalam hidup aku. Itu bukan orang lain. Tapi gital ini…” ungkap Angel memperlihatkan gital yang diberikan Anton padanya ketika memulai belajar bermusik
“Hahaha. Kamu ada ada aja. Masa aku disamakan kayak gital.. “
“
Kan
belajar dari kamu. Ingat
kan
ketika pertama kali kenalan , kamu bilang gital ini nyawa kedua kamu..”
Mereka pun tertawa dan saling berpelukan.
“Terima kasih ya. Ngel. Mungkin kita adalah takdir paling indah yang diciptakan Tuhan, semoga apa yang kita impikan tidak pernah terpisah walau maut memisakah kita”
“Jika maut memisahkan kita dengan darah, aku pun akan ikut dengan darah. Jika Tuhan memisahkan kita dengan raga. Akupun akan ikut dengan ragamu!”
Anton terdiam mendengarkan kata kata dari wanita itu. Begitu indah namun juga begitu sedih bila untuk diungkapkan.
“Jangan ngomong gitulah.. kesannya aku mau pergi aja hehehe!”
***
Band mereka pun tiba pada waktunya untuk melakukan konser audisi. Mereka telah lolos ke babak final dan bersaing dengan salah satu kandidat yang sempat membuat keributan dengan nando. Mereka telah bersiap di hari final. Angel sedang menghadapi ujian ketika itu. Ia memutuskan untuk pergi dan berangkat sendiri dengan taksi menuju tempat audisi. Sedangkan Anton dan Nando pergi bersama begitu pula dengan dua kakak beradik Agnes dan Hendra.
Perjalanan berjalan baik untuk Angel menuju lokasi audisi. Ketika tiba ia telah ditunggu oleh Agnes dan Hendra. Namun mereka tidak melihat hadirnya Anton dan Nando. Sedangkan band mereka sebentar lagi akan melakukan audisi. Mereka menjadi limpung dan bingung. Nomor telepon kedua anggota band tersebut masih sulit dihubungin. Hingga panggilan konser untuk band mereka hanya memiliki sisa waktu 5 menit. Mereka mulai cemas. Tiba tiba sebuah telepon tersambung ke Hendphone milik Angel.
“Angel ya.. ini aku Nando” kata Nando
“Kalian kemana sih, bukannya cepat datang. Bentar lagi kita uda masuk audisi!”
“Angel maaf, gua minta maaf sekali ini aja!!”
“Maaf kenapa?” Tanya Angel kesal
“aku dan Anton ga bisa datang ke audisi kali ini.
Ada
urusan mendadak. Ini benar benar penting buat hidup kita. “
“Hah. Tapi band ini tanpa kalian berdua mana jalan?” keluh Angel
“Angel. Kamu tau
kan
mimpi kita selama ini. Menjadi band besar. Dan inilah kesempatan kita. Jangan gagalkan semuanya hanya karena kita tidak datang. Aku mohon. Sekali ini jangan Tanya kenapa. Teruskan mimpi kita. Aku mohon Angel!” suara isak tangis terdengar dari Nando
Angel terdiam dan mulai curiga dengan tangis tersebut.
“Anton mana..?”
“Anton.. dia.. dia lagi ke toilet. Dia sakit perut. Jadi kamu cepatan audisi dulu. Setelah audisi aku akan telepon kamu lagi.. selamat berjuang ya Angel” Nando menutup telepon itu dan Angel hanya bisa memanggil namun perbincangan itu berakhir.
Angel menatap Agnes dan Hendra. Kemudian ia tak ingin mimpi serta cita cita band mereka berakhir begitu saja. Sekarang ia harus berusaha sendiri berjuang untuk band mereka. Dengan semangat tinggi ia pun masuk keruang audisi. Ia melantunkan sebuah lagu yang menjadi andalan band mereka. Juri sempat bertanya anggota lain yang kurang. Dengan spontan Angel menjawab berhalangan. Namun menyakinkan Juri dengan tiga orang saja mereka dapat melanjutkan audisi tersebut.
Audisi berakhir. Angel membawa kekurangan itu dengan keberhasilan . band mereka menjadi juara. Mereka terlihat gembira memamerkan piala kebesaran mereka. Saling berpelukan. Mimpi indah telah menanti mereka menjadi band sukses. Diantara kegembiraan tersebut. Nando kembali menelepon Angel. Angel dengan gembira menyambut telepon tersebut.
“Nando. Kita juara. Kita juara. Kita bisa jadi band dapur rekaman!!” teriak Angel
“Selamat ya. Ngel. Gua mau jujur sama lo.. Anton kritis. Dia dirawat dirumah sakit Alyo.kalau bisa lo secepatnya kesini!!”
“Apa. Lo ga bercanda
kan
. Tadi lo bilang dia sakit perut..?”
“Ceritanya panjang. Tapi gua harap lo segera kesini..!!”
“OK.
Hati Angel mulai cemas dan gelisah. Ia segera menuju rumah sakit yang dikatakan oleh Nando. Ketika tiba ia melihat nando mengalami luka memar dengan balutan luka di kepalanya yang bocor karena benda tajam. Ia mulai ketakutan . kemudian di unit gawat darurat terlihat Anton yang sedang tertidur pulas dengan alat Bantu pernafasan dengan beberapa dokter dan suster. Angel tak bertanya banyak kepada Nando ia segera menerobos masuk keruang tersebut. Mendekati Anton sambil berteriak histeris.
Suster dan dokter kemudian bertidak tegas memisakan gadis itu. Terlambat untuk Angel , ia hanya sempat memeluk pria yang ia cintai terakhir kali sesaat nafasnya benar benar berakhir. Tangannya bergetar, dokter mulai melihat pasien kesulitan bernafas ketika Angel datang. Anton sepertinya merasakan kedatangan Angel walau masih tertidur. Angel ditarik keluar dari ruangan. Kemudian Agnes memeluknya dan berusaha memberikan kekuatan untuk sabar.
“Anton kenapa..Anton kenapa.? Kenapa bisa kayak gini?” teriak Angel pada Nando
“Maafin aku Ngel. Ini salah aku. Kalau saja aku ga bikin keributan di perjalan tadi kita ga mungkin kayak gini. Anton tertusuk pisau ketika sedang menolong aku dari perkelahian dengan preman preman di jalan”
Angel terdiam dan berusaha tidak percaya. Ia mulai seperti panic dan tertawa sendiri. Sambil beberapa kali berkata semua hanya sandiwara. Dokter keluar dari pintu UGD dengan wajah penyesalan. Sambil berkata
“Maafkan kami. Pasien mengalami luka yang cukup vital karena tertusuk dibagian leher sehingga menganggu pernafasan. Pasien telah meninggal”
Angel seketika beteriak histeris dan menerobos pintu kemudian mendekati Anton yang telah mendingin.
“Ton. Kalau kamu ga bisa bernafas sendiri biarkan aku memberikan nafas untuk kamu. Jangan pergi tinggalkan aku , Ton. Jangan ton.. “
Akhirnya kisah cinta itu berakhir sebagai kenangan.
***
Angel tak pernah bisa melupakan kisah cintanya pada Anton . ia mencoba bertahan untuk hidup tanpa sang kekasih. Namun bayang bayang dan kenangan sang kekasih selalu hadir dalam hidupnya. Di balik kesedihan yang mendalam. Ia melihat gital yang diberikan Anton sebagai bagian dari hidup Anton yang tersisa. Kemudian mulai memetik satu persatu nada yang akhirnya menciptakan sebuah lagu indah. Ia mulai mengingat janji terakhir pada sang kekasih yang tak pernah ia lupakan.
Agnes dan Hendra begitu gembira , begitu pula Nando ketika , Angel menghubungi mereka untuk siap kembali bernyanyi. Mereka tidak menyia yiakan kebangkitan Angel dari kesedihan, dan mengambil sebuah konser di sebuah kampus. Angel terlihat lebih kurus daripada biasanya. Namun tidak kehilangan naluri untuk bernyanyi dan bermusiknya. Disatu kesempatan besar. , konser mereka diliput oleh berbagai media dan televise. Angel berdiri menghadap penonton dengan penuh ketegaran. Ia mulai teringat satu sisi panggung melihat bayangan Anton yang selalu memberikan senyuman disaat ia bernyanyi.
Di panggung besar tersebut . Angel mulai membuka kata kata terakhirnya.
“lagu ini aku buat ketika dibatas antara aku berusaha untuk bangkit dan mundur. Namun aku percaya. Lagu ini kelak dapat mewakili mimpi band kami untuk menjadi besar. Mimpi untuk menjadi bintang besar. Kupersembahan lagu ini untuk orang tercinta yang telah pergi untuk selamanya..” ujar Angel dengan rauk penuh kesedihan namun tak menangis.
Perlahan penonton konser mulai terdiam mendengarkan deringan petikan gital dan suara Angel yang begitu indah dengan ciptaan lagunya.
Ada
yang terhanyut hingga menangis. Dan lagu itu pun ditutup dengan sebuah tepuk tangan meriah yang luar biasa. Seorang penguasaha rekamana jatuh cinta pada lagu tersebut. Dan meminta nomor telepon yang dapat menghubungi band Carame.
Angel meminta waktu untuk beristirahat pulang kerumahnya karena kelelahan. Agnes dan kawan kawan membiarkan Angel pergi dari mereka. Namun mereka tak pernah menyadari itu adalah kata kata terakhir Angel. Ketika mereka tiba dirumah Angel untuk membawa kabar gembira kontrak kerja rekaman yang luar biasa. Mereka telah ,menemukan angel dengan tetasan darah ditangan yang kemudian mengakhiri hidupnya dengan selembar lirik yang ia tetap pegang untuk persembahan terakhir hidupnya pada dunia yang akhirnya ia tinggalkan.
Lagu tersebut kemudian menjadi sukses.. dan menyisakan pilu yang sangat mendalam
Tamat
Langganan:
Postingan (Atom)